Matchadreamy

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Blogger, Termasuk Saya

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Blogging sama halnya dengan aktivitas lain, ada cara untuk bisa melakukannya dengan benar, ada juga kesalahan-kesalahan yang harus dihindari agar tidak gagal. Apa saja kesalahan yang sering dilakukan blogger?

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Blogger, Termasuk Saya — Blogging sama halnya dengan aktivitas lain, ada cara untuk bisa melakukannya dengan benar, ada juga kesalahan-kesalahan yang harus dihindari agar tidak gagal.

Bukan, tulisan ini bukan untuk mencari-cari kesalahan blogger. Bukan juga untuk membuat mereka, termasuk saya, jadi serba salah karena harus mengikuti rules agar tak salah langkah.

Justru kesalahan-kesalahan yang saya tulis ini bisa dihindari, atau kalau pun sudah dilakukan kita jadi belajar bagaimana untuk memperbaikinya. Agar kita semua bisa tumbuh menjadi blogger yang lebih baik dan sukses.

Lalu apa saja sih  kesalahan yang sering dilakukan oleh blogger, baik pemula maupun yang sudah lama ngeblog? Kita bahas langsung yuk!

7 Kesalahan Blogger yang Sering Dilakukan



1. Tidak Memulai dengan Hal yang Menyenangkan

Melakukan sesuatu yang tidak kita senangi akan terasa berat. Termasuk dalam dunia blog.

Maka sebelum memulai ngeblog, pastikan kamu memiliki sesuatu yang kamu senangi yang nantinya akan sering kamu bahas dalam tulisan blogmu.

Karena blogging is fun. Ngeblog itu menyenangkan asal kamu memulainya dengan hal yang kamu sukai.

Artinya, tulislah tentang topik bahasan yang menjadi kesenanganmu.

Kamu tidak perlu ikut-ikutan menulis tentang sesuatu yang sedang viral/trending, tentang topik yang sekiranya menurutmu lebih banyak pembacanya, atau lebih menghasilkan uang padahal kamu tidak menyukainya.

Nah, sebenarnya tentang uang ini akan saya bahas di poin lain. Tapi intinya, pada poin ini saya ingin menekankan untuk fokus menulis tentang topik yang kamu senangi, yang pure merupakan minat kamu sendiri.

Bagikan kesenangan itu kepada pembacamu.

Lupakan dulu tentang mendapatkan uang dari blog, tentang traffic, dan lainnya.

2. Lupa Kalau Ngeblog itu Tentang Menulis

Photo by Kaitly Baker on Unsplash

Kebanyakan blogger, termasuk saya, “lupa” kalau ngeblog itu tentang menulis. Mereka malah terlalu fokus pada hal-hal yang bersifat teknis seperti mempercantik tema blog, meningkatkan kecepatan website, dan lainnya.

Memperhatikan hal teknis di dunia blog bukan tidak boleh ya, hanya saja jangan sampai hal itu membuat kita teralihkan dari esensi utama ngeblog itu sendiri: menulis.

Yup, 80% kegiatan blogging adalah menulis.


Poin terpenting dalam ngeblog adalah tentang bagaimana kita menghasilkan tulisan yang bagus, menyampaikan pesan kita dengan baik, dan membuat pembaca merasa terpuaskan dengan informasi yang kita sampaikan dalam tulisan.

Jadi, yuk, jangan lupa tingkatkan kemampuan menulis dulu. Tidak menutup kemungkinan, dengan tulisan yang bagus dan bermanfaat, segala hal teknis (tema blog, SEO, traffic blog) hanya akan jadi faktor pendukung performa blog.

Karena jika pembacamu sudah terpuaskan dengan tulisan yang lengkap dan informatif, maka mereka akan dengan senang hati berkunjung kembali ke blogmu.

Baca Juga : 5 Teknik Dasar Menulis Blog Agar Tulisan Makin Bagus

3. Terlalu Fokus Pada Mendapatkan Uang dari Blog

kesalahan yang sering dilakukan blogger

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Blog memang bisa menghasilkan uang. Faktor ekonomis inilah yang membuat banyak orang yang terjun ke dunia blog.

Boleh sih berkeinginan mendapatkan uang dari blog, tapi sebaiknya jangan terlalu fokus pada uang. Terutama jika baru awal-awal membuat blog.

Dikhawatirkan jika hanya fokus mendapatkan cuan dari blog, kita malah jadi sibuk memikirkan parameter yang berhubungan dengan monetasi blog.

Entah itu rangking, Domain Authority (DA) dan Page Authority (PA), Alexa Rank, dan lain sebagainya.

Kalau hanya memikirkan angka-angka seperti itu sih,bisa-bisa kita malah pusing sendiri.

Apalagi kalau ternyata blog kita tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan sesuai target, rasanya mungkin ingin menyerah saja dari dunia blog.

Seperti yang sudah saya sebut di poin 1 bahwa ngeblog itu menyenangkan.  Maka tidak seharusnya kita malah dibuat pusing dengan hal-hal yang tidak sepenuhnya penting.

Tipsnya, teruslah menulis dan menulis. Nanti juga akan tiba saatnya kamu akan menghasilkan uang dari blog dengan sendirinya.

4. Tidak Konsisten

Semangat ngeblog memang bisa naik turun. Kadang juga ada masanya kita malas nulis apa-apa. Tapi sebaiknya jangan biarkan berlarut-larut ya.

Karena tidak jarang dijumpai blogger yang “angot-angotan” dalam ngeblog (termasuk saya, hehe).

Padahal konsistensi adalah kunci orang sukses. Maka jika mau jadi blogger yang sukses, ya harus konsisten. Bener gak?

Febriyan Lukito, seorang blogger senior, menyebutkan beberapa konsistensi dalam ngeblog yang harus dilakukan:


  • Konsisten dalam menulis : usahakan konsisten menulis setiap hari (bukan posting tulisan setiap hari ya). Bangun kebiasaan menulis selama 21 hari berturut-turut agar kedepannya tidak menulis hanya jika lagi mood saja. Selain itu juga agar kemampuan menulismu semakin baik.
  • Konsisten dalam topik : tidak ikut-ikutan menulis topik lain yang sedang trending hanya demi mendapatkan traffic atau tujuan tertentu, yang ternyata topik tersebut tidak  dikuasai.
  • Konsisten dalam belajar dan menerapkan yang dipelajari : termasuk tentang SEO, cara menulis yang baik, dan lainnya.

Jika ingin membuat blog yang bagus dan banyak pembaca, maka harus usahakan konsisten melakukan poin-poin di atas.

5. Tidak Mau Belajar SEO

kesalahan yang sering dliakukan blogger

Photo by Tim Gouw on Unsplash

Kesalahan tidak mau belajar SEO ini tidak hanya dilakukan oleh blogger pemula, bahkan oleh blogger yang sudah lama ngeblog.

Mereka beralasan pusing belajar SEO, karena saat menulis harus optimasi begini dan begitu.

Bahkan, di salah satu grup FB komunitas blogger, ada yang berpendapat bahwa menulis sambil optimasi SEO itu membuat tulisannya jadi kaku dan tidak manusiawi.

Lalu ia sendiri mengaku kalau caranya untuk menggaet banyak pembaca adalah dengan share ke banyak grup dan menggunakan hashtag yang sedang trending walaupun tidak relevan dengan topik tulisannya.  Duh!

Sangat disayangkan, karena faktanya mesin pencari itu merupakan sumber traffic yang besar.

Juga, dengan menerapkan optimasi SEO, bukan berarti kita jadi menulis untuk robot mesin pencari. Jika dipraktekkan dengan benar, kita bisa kok menghasilkan tulisan yang SEO dan human friendly.

Tipsnya, buang jauh-jauh pikiran bahwa SEO membuat pusing dan ribet. Mulailah belajar dari hal-hal dasar dulu, pelan-pelan, dan konsisten.

6. Ingin Hasil Instan

Bagi blogger yang tidak memahami bahwa blogging is fun, akan cenderung berorientasi pada hasil instan, bukan pada prosesnya. Kalau sudah begitu, maka kegiatan ngeblog akan terasa membosankan baginya.

Apalagi jika ternyata ia memiliki tujuan tertentu yang tak kunjung tercapai, entah itu berupa uang, popularitas atau yang lainnya, maka ia akan mudah menyerah dan malas untuk ngeblog lagi.

Termasuk dalam belajar SEO. Banyak yang sudah menerapkan SEO tapi juga ingin hasil segera. Ingin artikelnya langsung “nagkring” di page one Google.



Padahal semua itu tidaklah mudah.

Jadi blogger itu berat

Ya, berat banget! Karena ngeblog gak cuma soal posting, lalu voila jadi apa yang kita mau. Tapi itu semua butuh proses, konsistensi, dan kesabaran.

Ngeblog itu harus dari hati dan semangat untuk berbagi pengetahuan melalui tulisan blog. Atau singkat kata, ngeblog itu harus bedasarkan hobi.

Nikmatilah prosesnya dan usahakan yang terbaik, maka hasil yang diinginkan akan tercapai.

7. Tidak Memaksimalkan Sosial Media

Salah satu ketakutan terbesar para blogger adalah apabila tidak ada yang membaca tulisan mereka.

Sedih gak sih kalau gak ada yang baca tulisan kita?

Sebenarnya ketakutan itu bisa diselesaikan, tidak hanya dengan melakukan optimasi SEO, tapi juga melakukan promosi artikel blog ke sosial media yang kita punya.

Jujur, ini salah satu kesalahan yang saya lakukan dengan tidak memaksimalkan sosial media untuk promosi artikel blog.

Dulu saya merasa sangat malu jika harus share tulisan ke sosial media. Malu karena merasa tulisan sayabelum bagus, atau topik tulisan yang kurang menarik.

Namun, kemudian saya sadar kenapa harus malu? Saya pun mulai share beberapa tulisan saya ke media sosial yang saya miliki.


Tapi perlu diingat, dalam share atau promosi tulisan blog ke sosial media ada tips dan triknya, supaya tidak anggap spam dan mengganggu orang lain.

Berikut tips yang bisa kamu lakukan:

  • Maksimalkan sosial media di mana kamu lebih banyak memiliki follower serta terdapat interaksi dan engagement yang bagus.
  • Tidak spam dengan sering promosi tulisan di sosial media dalam waktu berdekatan. Misal dengan share tulisan setiap satu jam sekali.
  • Tidak share tulisan ke 10 grup FB sekaligus dalam waktu bersamaan, karena akan dianggap spam.
  • Tambahkan kalimat yang menarik yang bisa menarik pembaca.
  • Jika akan men-share ulang artikel yang sudah pernah dishare sebelumnya, gunakan kalimat yang berbeda. Contohnya:
kesalahan blogger yang sering dilakukan

Contoh promosi artikel blog di sosial media | NeilPatel.com

Salah itu Biasa, Asalkan..

Blogger juga manusia, tidak luput dari kesalahan. Salah itu biasa asalkan kita mau belajar dan memperbaiki kesalahan tersebut.

Dari kesalahan blogger yang sering dilakukan yang saya sebutkan di atas, bukan berarti saya sudah tidak melakukan kesalahan itu lagi. Saya pun masih perlu banyak belajar sebagai blogger.

Bahkan mungkin kesalahan saya masih banyak dan tidak bisa disebutkan satu per satu di tulisan ini, haha.

Intinya, tulisan ini sebagai catatan untuk diri sendiri, dan semoga juga bisa bermanfaat bagi blogger yang lain.

Selamat belajar! 🙂

Alasan Mengapa Niche Blog Penting Bagi Blogger

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Menulis tentang banyak hal memang menyenangkan, namun konsisten menulis tentang tema tertentu akan lebih baik guna memberikan informasi lengkap yang dibutuhkan pembaca. Apa saja keuntungan memiliki niche blog dan bagaimana memulainya?

Alasan Mengapa Niche Blog Penting Bagi Blogger — Pada umumnya, terdapat dua kategori blog: lifestyle blog dan niche blog. Yang membedakan, pada lifestyle blog artinya kamu memutuskan untuk menulis tentang segalanya di dalam blogmu.

Sedangkan pada niche blog, kamu hanya akan menulis tentang satu topik. Ya, tentang satu topik saja.

Sesuai dengan pengertiannya bahwa niche adalah ceruk. Niche blog adalah blog yang membahas topik atau bahasan yang terfokus dan diminati oleh target tertentu.

Jadi, niche blog memang mengharuskanmu untuk fokus menulis tentang satu topik, dan satu topik itu saja yang akan kamu bahas selama ngeblog.

Lantas, mengapa blogger harus menulis hanya satu topik saja ketika mereka bisa menulis tentang banyak topik?


Mengapa Niche Blog Penting Bagi Blogger?

alasan mengapa niche blog penting bagi blogger

CoSchedule.com

Julie Neidlinger dari CoSchedule.com menyebutkan bahwa pembaca blog memang menyukai topik yang bervariasi, namun saat mereka benar-benar membutuhkan informasi tertentu, maka mereka akan cenderung mengunjungi niche blog yang fokus membahas topik informasi yang sedang mereka cari.

Informasi dari niche blog dianggap lebih dapat dipercaya dan kredibel karena memang blog tersebut sering kali memberikan bahasan yang mendalam.

Lifestyle blog memang berpotensi menjaring beragam karakter pembaca, sesuai dengan postingan yang ada pada blog tersebut.

Namun, akan sulit mendapatkan pembaca yang loyal, yang akan mengunjungi kembali blog tersebut sewaktu-waktu.

Karena pada dasarnya mereka hanya tertarik pada topik yang dibahas di postingan tertentu saja. Itu pun kadang tidak dibahas secara detail di blog tersebut.

Oleh karena itu Julie Neidlinger menyimpulkan bahwa lifestyle blog akan lebih lama menjaring pembaca loyal.

Mas Sugeng, seorang blogger senior, juga berpendapat sama loh. Menurutnya, membesarkan blog “gado-gado” atau lifestyle blog sangat sulit. Apalagi jika kamu mengelola blog tersebut hanya seorang diri.

Sedangkan niche blog lebih on target menggaet pembaca setianya, yang mana akan berpotensi mendapatkan uniqe page views, yang merupakan keuntungan dari segi Google Analytics.


Keuntungan Memiliki Niche Blog

cara memulai niche blog

CoSchedule.com

Membantu Tetap Fokus

Fokus ngeblog itu susah, apalagi kalau kamu lagi gak ada ide untuk bahan tulisan. Bisa-bisa kamu malah jadi malas nulis dan konten blog pun jadi tidak terupdate dalam waktu yang lama.


Nah, dengan memiliki blog berniche, artinya kamu sudah memiliki topik spesifik untuk dibahas dalam tulisanmu. Jadi, pencarian ide tulisanmu tidak melebar kemana-mana, cukup pada niche blogmu.

Bingung? Gini, misal kamu sedang mengalami writer’s block, di mana kamu sama sekali tidak tahu apa yang mau kamu tulis di blog.

Tapi karena kamu memiliki blog dengan niche tertentu, misal resep masakan, kamu jadi bisa menggali lebih dalam ide tulisan dari niche tersebut.

Yang bisa kamu lakukan:

  • Menulis resep makanan yang belum pernah kamu tulis sebelumnya.
  • Mengeksplor makanan-makanan yang sedang viral untuk kamu buat resepnya, resep masakan unik, hingga tips-tips memasak lainnya.
  • Melihat postingan lama yang paling populer, kemudian menulis ulang dengan menggunakanbahan kekinian.
  • Melakukan riset keyword di Google untuk menemukan topik resep makanan yang banyak dicari.

Bandingkan dengan kondisi seperti ini: kamu seorang lifestyle blogger yang menulis semua hal yang kamu ingin tulis.

Tulisanmu biasanya tidak jauh-jauh tentang apa yang kamu alami, apa yang kamu lakukan, apa yang sedang tren, atau apa yang sedang menarik perhatianmu.

Saat kamu kehabisan ide, kamu akan sulit mengeksplor ide secara mendalam, karena topik tulisanmu terlalu banyak, sehingga membuatmu jadi tidak fokus.

Mendapatkan Pembaca yang Loyal

Pengguna internet cenderung akan kembali ke website di mana terakhir kali ia pernah menemukan informasi yang ia butuhkan.

Misal saat kamu mencari informasi seputar SEO blog, yang akhirnya kamu menemukannya di website milik Neil Patel, https://neilpatel.com/.

Kamu bahkan mungkin melakukan bookmark website tersebut di browsermu.

Selanjutnya, saat kamu ingin mencari informasi tentang SEO dan turunannya, maka kamu pasti akan kembali ke website tersebut, tanpa harus googling kesana kemari lagi.

Seperti itu lah kira-kira gambarannya yang dinamakan pembaca yang loyal.

Niche blog memungkinkan kamu untuk menulis suatu niche dengan lebih mendalam, dan lama kelamaan akan menjadikanmu expert di topik tersebut.

Pembaca juga akan lebih percaya informasi yang disampaikan oleh seorang expert daripada yang menulis tentang banyak hal bukan?

Niche blogs give you an audience that you understand, and that understands you. — Julie Neidlinger

Memperluas Pengetahuan




Sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin pertama, bahwa dengan blog berniche mengharuskanmu untuk mengeksplor lebih dalam ide-ide dari niche tersebut.

Yang mana dengan sendirinya “memaksamu” untuk terus belajar dan memperluas pengetahuan pada topik tersebut.

Blog berniche, secara alami akan mendorongmu untuk menggali lebih dalam topik yang ingin kamu tulis dan mencakup bahasan sedetail-detailnya.

Yah karena memang tidak ada topik lain yang menguras perhatianmu, kan?

Sekedar contoh nih. Misalnya, kamu memiliki blog dengan niche resep membuat kue.

Selain membagikan resep membuat kue, kamu juga bisa menulis tentang tips seputar membuat kue, seperti tips menyimpan mentega agar awet, tips agar adonan kalis, tips menyimpan peralatan membuat kue, dan lain sebagainya.

Mau tidak mau kamu jadi harus memperluas pengetahuan lagi kan?

Memudahkan Untuk Monetasi Blog

Apakah kamu ingin mendapatkan uang dari blog? Kalau iya, berarti kamu sudah harus melakukan monetasi blogmu.

Cara yang paling populer adalah dengan mendaftarkan blog ke Google AdSense, layanan pemasangan iklan dari Google.

Penghasilan dari Google AdSense, jika dioptimalkan, bisa melebihi gaji karyawan kantoran loh. 


Namun, mendaftarkan blog ke Google AdSense juga tidak mudah, karena Google menetapkan banyak persyaratan agar sebuah blog bisa diterima untuk dipasangkan iklan.

Tapi hal penting yang harus kamu tahu adalah Google lebih suka memasang banner iklannya di blog berniche. 

Alasannya, jika kamu menulis about everything” di blogmu, iklan apa yang akan kamu jual? Kamu tidak tahu topik mana yang membuat pengunjung datang dan membaca blogmu, sehingga kamu juga tidak tahu jenis iklan apa yang menarik bagi mereka.

Target pasar iklan dari pengunjung yang terlalu bervariasi tersebut akan membuat pengiklan sulit melakukan penjualan. Sebabnya, iklan yang sudah terpasang akan jadi “sepi klik” karena targetnya meleset.

Hal yang sama juga berlaku jika kamu memilih menjual ebook, kursus online, atau produk digital lainnya sebagai jalan monetasi blogmu.

Bagaimana kamu bisa menjual itu semua jika kamu tidak mengkhususkan diri menulis niche tertentu di blogmu?

Kamu juga tidak tahu pasti apa minat mereka, dan apakah mereka bersedia mengeluarkan uang untuk bisa membeli produk yang kamu jual.

Cara Menentukan Niche Blog yang Sesuai

cara memulai niche blog blogger

Photo by Arnel Hasanovic on Unsplash

Pada poin ini, katakanlah kamu sudah setuju bahwa memiliki niche blog adalah penting bagi blogger. Sekarang tinggal eksekusi.

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan niche blogmu sendiri. Bagaimana caranya?

Kenali passionmu

Cari tahu apa yang menjadi passionmu. Caranya bisa dengan menentukan kegiatan, hobi, atau hal apa yang membuatmu tidak akan pernah merasa bosan melakukannya seharian.

Jika kamu tidak suka memasak, maka jangan menulis blog tentang memasak. Bahkan walaupun kamu memang memasak setiap hari, karena itu saja masih belum cukup untuk dikatakan sebagai passion, jika kamu tidak benar-benar menyukainya.

Kamu harus benar-benar harus memiliki gairah dan minat pada niche blogmu. Pasalnya dengan memiliki niche blog, mengharuskanmu menulis tentang suatu topik yang sangat terfokus dan mendetail secara konsisten, jika ingin blogmu berkembang untuk jangka waktu yang lama.

Tentukan Cara Monetasi Blog

Selain Google AdSense, jalan lain untuk memonetasi blog adalah dengan ikut program afiliasi atau affiliate marketing produk tertentu.

Jika kamu tertarik memasarkan produk dari program affiliate marketing untuk mendapatkan komisi, kamu bisa memilih niche blog yang sesuai dengan produk yang akan kamu promosikan.

Misal, kamu berminat mempromosikan produk fashion, berarti kamu sebaiknya menjadikan fashion sebagai niche blogmu.

Atau mungkin kamu ingin “menggaet” brand-brand untuk memasangkan iklannya di blogmu, maka kamu harus membuat konten yang menarik untuk audiens tertentu, sehingga membuat brand tersebut ingin memasarkan produknya kepada audiensmu.

Contohnya, kamu ingin produk gadget memasang iklannya di blogmu, maka topik teknologi akan menjadi ide yang bagus untuk dijadikan niche blogmu.


Telusuri Tulisan Blog yang Sudah Ada

Jika saat ini blogmu mungkin sudah terlanjur membahas tentang segala hal, dan kamu ingin mengubahnya menjadi niche blog, yang bisa kamu lakukan adalah menelusuri tulisan-tulisan blog yang sudah pernah kamu publish sebelumnya.

Kamu bisa mengecek kategori blogmu satu per satu untuk melihat kategori mana kira-kira yang sering kamu tulis.

Kalau kamu sering menulis tentang review produk kecantikan, berarti kamu memang menyukai topik tersebut dan bisa jadi memiliki passion di bidang tersebut.

Cara lain bisa dengan melihat statistik blogmu melalui Google Analytics. Cari tahu tulisan apa yang cenderung mengundang banyak traffic ke blogmu.

Selain karena faktor optimasi SEO, pembaca enggak bisa dibohongi. Seringnya, mereka bisa tahu tulisan mana yang ditulis dengan sepenuh hati dan mana yang hanya sekedar agar isi blognya terupdate. 

Tulisan yang dibuat secara sungguh-sungguh biasanya pembahasannya lebih mendalam, kata-katanya lebih mudah dipahami, dan dilengkapi juga dengan visualisasi yang menarik.

Sehingga tulisan seperti itu lah yang lebih banyak dibaca oleh pengunjung blog.


Jika Blog Sudah Terlanjur “Gado-gado”

“Blogku udah terlanjur gado-gado nih temanya, gimana dong?”

It’s okay. Blog saya ini juga sebelumnya begitu kok, sampai kemudian saya merasa lelah jika harus menulis banyak tema, dan memutuskan untuk fokus menulis seputar dunia blogging.

Nah, buat kamu yang ingin fokus menulis blog dengan niche tertentu, masih belum terlambat. Kamu bisa memulianya dengan bertanya pada diri sendiri: apa tujuan saya ngeblog? apa yang ingin saya bagikan kepada orang lain melalui blog?

Setelah itu, pertimbangkan niche apa yang mau kamu tulis dan putuskan untuk komitmen menulis seputar niche tersebut.

Kamu tidak perlu menghapus postingan-postingan sebelumnya, karena dikhawatirkan akan menjadi broken link di mata Google.

Jika kamu ingin menulis tema di luar niche, kamu bisa menulisnya di blog lain atau forum kepenulisan seperti Kompasiana, Medium, dan lain-lain.

Kesimpulan




Blogging is fun. Menulis blog memang menyenangkan, kamu bisa menulis apa pun yang kamu sukai tanpa ada batasan-batasan tertentu.

Namun, tidak ada salahnya jika kamu mulai fokus menulis blog dengan niche tertentu, sehingga blogmu akan memiliki ciri khas tema yang akan mengundang banyak pembaca setia.

Alasan mengapa niche blog penting bagi blogger lainnya adalah memanjakan pembacamu dengan informasi yang lengkap sesuai kebutuhannya.

Tertarik untuk mencoba memulai niche blog?

Tulis di kolom komentar ya 🙂

4 Website Penyedia Gambar Gratis Terbaik Untuk Blogger

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Rekomendasi website penyedia foto gratis terbaik yang bisa kamu gunakan untuk konten tulisan blogmu. Keempat wesbite ini yang menurutku terlengkap, mudah digunakan, dan bebas copyright.

4 Website Penyedia Gambar Gratis Terbaik Untuk Blogger —  Blogger memang identik dengan tulisan, karena blogging is writing, blogger is also a writer. Ngeblog itu ya nulis, blogger itu juga bisa disebut seorang penulis, penulis konten untuk blognya masing-masing.

Tapi bukan berarti blogger hanya terpaku pada tulisan saja, tanpa memperhatikan elemen lain yang dapat memperindah tulisannya, dan dapat membuat pembaca betah membaca sampai tuntas.

Salah satu elemen yang dapat mendukung keindahan tulisan seorang blogger adalah berupa gambar atau foto.

Jadi fungsi gambar atau fotor hanya sebagai hiasan tulisan aja nih? Enggak dong. Ada beberapa manfaat lain yang bisa kamu dapat dengan mamasukkan gambar pada tulisan.


Manfaat Gambar atau Foto dalam Tulisan

manfaat gambar pada tulisan

Photo by George Milton from Pexels

Membuat tulisan menjadi lebih human friendly

Masih ingat kan kalau Google sekarang enggak hanya menilai sebuah tulisan atau konten bedasarkan standar SEO semata?

Tapi kini, Google juga mengharuskan sebuah tulisan atau konten harus human friendly atau ramah manusia, jika ingin mendapatkan peringkat teratas di mesin pencarian.

Indikatornya? Semakin lama pengunjung blogmu membaca tulisanmu, dalam artian enggak langsung tutup browser atau pindah ke website lain, artinya tulisanmu ramah bagi mereka sehingga membuat mereka betah.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat tulisanmu human friendly adalah dengan menyisipkan gambar ke dalam tulisan.

Tentu akan membosankan dan melelahkan mata kan jika pembacamu harus membaca tulisan yang panjang melalui gadget mereka? Nah, dengan adanya gambar setidaknya akan mengurangi hal tersebut.


Membantu pembaca memahami tulisan

Kadang akan sulit bagi pembaca memahami isi tulisan. Apalagi yang berhubungan dengan sesuatu yang belum mereka ketahui sebelumnya.

Misal kamu membuat tulisan tentang liburan selama di Jepang dengan naik transportasi umum Shinkansen di sana. Maka bagi mereka yang kebetulan belum tahu transportasi tersebut, akan bingung membayangkannya.

Tapi jika kamu memasukkan foto Shinkansen, mereka akan paham dan bergumam, “Oh, ini toh yang namanya Shinkansen.” Hehe.

Enggak cuma berupa foto, infografis juga termasuk elemen yang dapat memudahkan pembacamu membaca tulisanmu, apalagi kalau konten tulisanmu berupa data, kronologi, atau tutorial tertentu.

Sebagai sarana “istirahat” mata pembaca

Gambar di dalam tulisan juga dapat menjadi semacam “oase” di tengah “padang pasir” tulisan yang panjang.

Dengan menemukan gambar di beberapa bagian dalam tulisan, maka mata pembaca akan beristirahat sejenak, membuat mereka rileks, dan siap membaca part selanjutnya dari tulisanmu.

Tulisanmu juga jadi tidak monoton dan membosankan.

Jenis Gambar yang Bisa Digunakan

Ada dua jenis gambar yang biasa digunakan di dalam konten, yaitu gambar pribadi dan gambar orang lain.

Gambar Pribadi

Photo by JÉSHOOTS On Pexels.com

Termasuk gambar atau foto hasil jepretan atau karya sendiri. Bisa juga berupa foto dari teman atau keluarga yang tidak mempermasalahkan jika foto tersebut digunakan untuk konten blog.

Gambar pribadi biasa digunakan untuk melengkapi tulisan berupa perjalanan, pengalaman pribadi, tutorial, atau yang lainnya. Atau berupa infografis yang kamu desain sendiri.

Gambar Milik Orang Lain

Ada saat di mana kamu tidak memiliki gambar yang dapat mendukung tulisanmu. Solusinya kamu bisa menggunakan gambar atau foto orang lain sebagai ilustrasi konten yang kamu buat.

Tapi, tidak semua gambar orang lain bisa kamu asal comot dan memajangnya di blogmu ya.

Kamu harus pastikan gambar yang kamu gunakan bebas copyright agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

4 Website Penyedia Gambar Gratis Terbaik Untuk Blogger

Jangan khawatir, di tulisan ini, aku akan rekomendasikan 4 situs penyedia gambar gratis untuk kamu, para teman bloggerku 🙂

Freepik

website penyedia foto gratis terbaik

Freepik adalah website penyedia gambar gratis terbaik pertama yang bisa kamu coba. Selain gambar dalam bentuk gambar, Freepik juga menyediakan gambar dalam bentuk Vectors, Psd, dan Icons.

Caranya juga mudah, kamu hanya perlu memasukkan kata kunci pada kolom yang tersedia, kemudian ceklis jenis gambar yang kamu inginkan. Tak lama muncullah pilihan gambar relevan yang bisa kamu download.

Contoh tampilan hasil pencarian gambar di Freepik

Contoh tampilan hasil pencarian gambar di Freepik | Freepik.com

Kelebihan

  • Terdapat banyak jenis gambar yang bisa dipilih
  • Kemudahan melakukan filter gambar sesuai kebutuhan

Kekurangan

  • Gambar gratis yang bisa didownload terbatas setiap harinya.

Pixabay

website penyedia foto gratis terbaik

Salah satu website penyedia gambar gratis terbaik saat ini, Pixabay, menyediakan tidak hanya gambar, tapi juga video yang jumlahnya lebih dari 2,4 juta yang bisa kamu download secara gratis.

Meski begitu, tampilan website Pixabay tergolong rapi dan mudah digunakan.

Kamu bisa melakukan pencarian berdasarkan orientasi gambar, kategori, resolusi, hingga warna.

Keunggulan:

  • Bisa memilih resolusi dan ukuran gambar sesuai kebutuhan
  • Ada fitur Editor’s Choice yang memudahkan untuk mendapatkan gambar terbaik tanpa mengetikkan kata kunci tertentu

Kekurangan:

  • Hasil pencarian gambar kurang unik.

Unsplashunsplash website penyedia foto gratis terbaik

Jika kamu mencari gambar yang aesthetic untuk tulisanmu, kamu bisa mencarinya di Unsplash.

Gambar-gambar dari Unsplash ini sangat cocok untuk dijadikan featured images tulisanmu karena gambarnya yang cantik dan dapat menarik orang yang melihatnya untuk membaca.

Keunggulan:

  • Dapat mencari gambar berdasarkan topik dengan mudah
  • Koleksi gambar bagus dan menarik

Kekurangan:

  • Hasil pencarian kadang tidak sesuai kebutuhan

Pexels

website penyedia foto gratis terbaik

Terakhir, ada Pexels sebagai website penyedia foto gratis terbaik, yang tidak hanya menyediakan koleksi gambar tapi juga memiliki fitur yang bermanfaat bagi pengguna.

Fiturnya berupa advanced search, yang mana saat kamu mengetikkan kata kunci di kolom “Search”, maka Pexels akan memberikan rekomendasi kata kunci, opsi orientasi foto (horizontal, vertical, atau square), hingga warna gambar sesuai dengan kebutuhanmu.

Keunggulan:

  • Menu navigasinya sederhana sehingga mudah dipahami
  • Memberikan rekomendasi kata kunci agar pencarian lebih relevan
  • Terdapat fitur trending topics dengan koleksi foto terbaik

Kekurangan:

  • Letak penataan kategori gambar per topik kurang jelas

Tips Menggunakan Gambar Dalam Tulisan

Agar optimal dan menarik, menyisipkan gambar ke dalam tulisan enggak boleh asal-asalan juga loh. 

Berikut ini tips menggunakan gambar di dalam tulisan yang bisa kamu terapkan.


Pilih gambar yang relevan dengan topik yang ingin dibahas

Karena salah satu fungsi gambar adalah untuk membantu pembaca memahami isi tulisan, maka pilihlah gambar yang relevan dengan topik yang dibahas.

Juga untuk menjaga pembaca tetap fokus pada tulisanmu.

Pilih gambar dalam bentuk landscape

Sebaiknya memilih gambar dalam bentuk landscape atau horizontal untuk menyesuaikan tampilan tulisan blog.

Perkecil ukuran gambar sebelum diupload

Adanya gambar dalam tulisan bisa berpengaruh terhadap kecepatan loadingwebsite atau blog.

Untuk itu, kamu perlu memperkecil ukuran gambar sebelum diupload ke dalam tulisan. Ukuran gambar yang direkomendasikan adalah di bawah 100 KB .

Kamu bisa mengompres ukurannya secara online melalui website TinyPNG, atau mengubah jenis file gambar menjadi WebP melalui situs ezgif.com.

Tulis sumber gambar pada bagian caption

Walaupun gambar yang berasal dari keempat website di atas gratis, namun sebaiknya kamu tetap menulis kredit pada gambar demi menghargai karya orang lain.

Kamu bisa meletakkannya pada bagian caption gambar, dengan contoh format “Photo by Stories on Freepik”.

Sesuaikan jumlah gambar di dalam tulisan

Perlu diingat kalau blog itu berbeda dengan Instagram, jadi jangan sampai konten blogmu malah dipenuhi oleh gambar-gambar tapi tidak diimbangi dengan jumlah tulisan yang sesuai.


Penutup

Sekarang enggak perlu bingung lagi kan saat ingin memasukkan gambar ke dalam tulisan blogmu? Kamu tinggal pillih foto yang paling relevan di keempat website penyedia gambar gratis terbaik di atas.

Selain tulisanmu akan lebih indah dan enggak ngebosenin, kamu juga jadi bebas perkara copyright.

Jangan lupa untuk mempraktekkan tips-tips menggunakan gambar dalam tulisan di atas, agar lebih optimal dan agar halaman blogmu tidak “lemot” saat diakses.

Kamu sendiri punya rekomendasi website lain selain yang sudah aku sebutkan di atas?

Tulis di kolom komentar ya 😀

Tips Mengatasi Writer’s Block Untuk Blogger, Ayo Nulis Lagi!

Fitri Apriyani
Fitri Apriyani
Jangan biarkan berlarut-larut, berikut tips cara mengatasi writer's block bagi blogger, agar bisa kembali produktif menghasilkan tulisan.

Tips Mengatasi Writer’s Block Untuk Blogger — Mau nulis tentang writer’s block, tapi kok malah ngalamin writer’s block?” 

Tulisku di Twitter hanya beberapa saat setelah memutuskan untuk menulis summary tentang webinar bertemakan Blogger dan Writer’s Block yang diadakan oleh BloggerHub.id, dengan pembicara Ari Santosa (Mas Ari, blogger dari arigetas.com) .

Tak menyerah, aku pun googling tentang writer’s block untuk menambah materi tulisanku. Hasil yang kutemukan, ada loh seorang blogger yang menganggap kalau writer’s block itu hanya fiktif.

Hemmm..jadi writer’s block itu fakta atau fiktif/mitos belaka?

Apa itu Writer’s Block?

Mas Ari menjelaskan bahwa secara bahasa Writer’s Block adalah buntu dalam menulis.

Sedangkan secara lengkapnya, writer’s block adalah suatu kondisi di mana seorang penulis (dan atau blogger) mengalami kebuntuan dalam membuat atau melanjutkan tulisannya.

Hal ini wajar kok, mengingat menulis termasuk aktivitas yang membutuhkan kreativitas, bukan prosedur baku yang dapat dengan mudah dilakukan secara berulang.

Maka dari itu, kemampuan seorang penulis untuk mengatasi writer’s block sangat diperlukan agar bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi pembacanya.


Alur Tulisan Blogger

Yang menarik, sebelum lanjut membahas tipe writer’s block yang di alami blogger, Mas Ari membahas terlebih dahulu alur tulisan blogger yang diibaratkan seperti seekor kuda.

alur tulisan blogger

Ilustrasi alur tulisan blogger sebagi seekor kuda

Judul

Merupakan bagian awal dari satu kesatuan tulisan blogger. Untuk itu, judul haruslah eye catching agar mengundang minat orang untuk mengklik dan membaca keseluruhan artikel kita.

Namun bukan judul yang clickbait ya. Lebih bagus lagi jika judul sesuai kaidah SEO.

Pendahuluan

Tulisan diawali dengan kalimat-kalimat pendahuluan yang menarik, yang dapat membuat pembaca penasaran untuk membaca artikel hingga selesai.

Pembahasan

Selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih detail dan dapat memenuhi ekspektasi pembaca tentang informasi yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Kalimat pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca atas keseluruhan tulisan ditaruh pada bagian kesimpulan.

Call To Action (CTA)

Nah, Mas Ari mengibaratkan CTA sebagai ekor kuda, karena memang letaknya sama-sama di bagian akhir.

CTA merupakan tindakan yang diinginkan oleh penulis untuk dilakukan oleh pembaca setelah membaca artikel.

Misalnya meminta mereka mengklik suatu link, membeli produk, atau pembaca dapat melemparkan pertanyaan tertentu untuk dijawab di kolom komentar agar meningkatkan engagement pembaca.

Namun, Hasil Tulisan Kadang Akhirnya

akhir alur tulisan blogger

Jika alur tulisan yang sempurna diibaratkan dengan seekor kuda utuh, tidak menutup kemungkinan jika hasil akhir tulisan malah seperti gambar seperti di atas.

Seperti gambar kuda di kiri atas, diumpamakan seperti tulisan yang judul yang bagus dan pendahuluan yang menarik, namun disayangkan tidak disertai bagian akhir tulisan yang juga bagus.

Sedangkan pada gambar di bawahnya, seperti sebuah tulisan yang bagian judul, pendahuluan, dan seterusnya yang kurang bagus, tapi bagian yang menarik justru ada di kesimpulan dan CTA.

Sehingga pembaca hanya membaca sekilas dan langsung menuju akhir tulisan. Hasil tulisan seperti ini sangat disayangkan juga, karena artinya informasi utuh di awal tulisan tidak dapat tersampaikan kepada pembaca.

Begitu juga ketidaksempurnaan tulisan yang diibaratkan di foto terakhir.

Intinya, hasil tulisan seperti ini dapat terjadi karena faktor writer’s block yang mungkin sedang dialami oleh penulis atau blogger.

Baca Juga :Anti Males, Ini 6 Tips Menulis Artikel Blog Dengan Konsisten

Tipe Writer’s Block yang Dialami Blogger

tipe writer's block blogger

Secara umum, blogger menulis dua tipe tulisan; menulis organik dan menulis job. Keduanya memiliki penyebab dan tips sendiri dalam mengatasi writer’s block.

Beda tipe tulisan, beda juga tipe writer’s block yang dihadapi.


Menulis Organik

Menulis organik bisa dibilang menulis tulisan biasa oleh blogger, yang tidak ada unsur pesanan dan bayaran oleh brand tertentu di dalam tulisan.

Karateristik Tulisan Organik

  • Lebih mudah
  • Tidak dituntut mengikuti aturan tertentu (misal standar SEO)
  • Tidak harus mengikuti niche tertentu

Writer’s block yang dihadapi:

  • Punya banyak ide, tapi bingung menuliskannya
  • Galau mau menulis apa

Menulis Job

Menulis job dilakukan oleh blogger atas pesanan brand tertentu dan biasanya akan mendapatkan bayaran sesuai rate yang telah disepakati.

Contohnya tulisan sponsored post, content placement, dan review products.

Karakteristik menulis job:

  • Kaku
  • Materi tulisan harus sesuai brief yang telah ditentukan
  • Ada deadline kapan tulisan harus selesai

Writer’s block yang dihadapi:

  • Tidak menguasai topik
  • Tidak paham brief yang diberikan oleh brand

Lha, terus ngapain daftar ya? Hehe.

Penyebab Writer’s Block

penyebab writer's block

Dari penjelasan Mas Ari, aku jadi cari tahu apa sih sebenarnya penyebab writer’s block itu? Berikut hasil rangkumanku.

Terlalu Perfeksionis

Hambatan paling umum bagi penulis yang dapat menyebabkan writer’s block adalah perfeksionisme.

Sebenarnya, adalah wajar jika penulis ingin menghasilkan tulisan yang bagus bagi pembacanya.

InformED juga menyebutkan bahwa perfeksionisme telah dijadikan kebanyakan orang sebagai perlindungan diri dari kegagalan dan kritikan atas karyanya.

Sayangnya, kalau terlalu perfeksionis, kamu justru tidak akan menuliskan satu kata pun.

Mengalami Distraksi

Tidak bisa dipungkiri kalau kebanyakan dari kita memiliki tanggung jawab lain yang harus dikerjakan selain menulis.

Seperti memiliki pekerjaan utama, ikut dalam organisasi, mengurus anak, dan lain-lain.

Hal tersebut tentu membuat kita sering mengalami distraksi. Lagi asik-asik nulis, eh keinget harus masak, dsb.

Psychology Today menjelaskan kalau disktraksi membuat ruang di dalam otak pun jadi terbagi-bagi untuk memikirkan dan mengerjakan hal lain.

Alhasil kita menjadi tidak bisa fokus dalam menyelesaikan tulisan.

Merasa Burn Out

Burn out adalah suatu kondisi di mana fisik, mental dan emosional telah kelelahan. Kamu mungkin telah memaksa tubuhmu untuk berpikir terlalu keras, padahal tubuh dan otakmu sudah tidak mampu lagi.

Writer’s block bisa jadi merupakan bentuk ‘pemberontakan’ tubuh untuk menuntut adanya jeda dan waktu istirahat.

Kurangnya Inspirasi

Jika kamu tidak memiliki inspirasi tentang topik apa yang akan ditulis, tentu kamu akan kesulitan untuk menyelesaikan tulisan, bukan?

Stress

Saat kamu menulis topik yang belum terlalu kamu kuasai, kamu mungkin akan kesulitan menyelesaikannya dan memicu stress.

Kondisi stress juga bisa terjadi karena faktor lain seperti dikejar deadline, emosi yang sedang tidak stabil, frustasi, dll.

Tips Cara Mengatasi Writer’s Block Bagi Blogger

tips cara mengatasi writer's block blogger

Di akhir pemaparan materi, Mas Ari membagikan solusi atau cara mengatasi writer’s block untuk blogger. Wah, penting nih!

Menulis Organik

Tulislah topik yang disukai

Tulis saja dulu topik apa pun yang kamu sukai. Dengan begitu, maka ide-ide tulisan akan mengalir secara natural dan kamu pun akan dengan mudah menyelesaikan tulisanmu.

Lupakan Niche

Blogger yang sudah menentukan niche tertentu, mungkin akan mengalami kehabisan ide untuk tulisan selanjutnya. Atau kesulitan karena merasa harus menulis sesuai dengan niche-nya.

Solusinya, lupakan tentang niche yang bisa menghambat, dan mulailah tulis apa pun yang kamu ingin tulis.

Berselancar di Dunia Maya

Jika writer’s blockmu karena kurang inspirasi tulisan, kamu bisa menstimulasinya dengan berselancar di dunia maya.

Misalnya dengan menonton channel YouTube favoritmu, membaca apa yang sedang trend di Twitter, memfollow akun Instagram tentang hal-hal yang kita senangi (misal fotografi, film, dll).

Mengobrol dengan Teman

Sering-seringlah mengobrol dengan teman, baik dari kalangan blogger maupun yang bukan. Siapa tahu, dari obrolan timbul ide-ide tulisan yang brilian.

Lanjutkan Draft yang Tertunda

Kamu bisa membuka kembali draft-draft tulisan blogmu yang sempat tertunda. Di antaranya pasti ada draft tulisan yang masih relevan dengan saat ini.

Cobalah untuk melanjutkan tulisan tersebut demi menghasilkan tulisan baru di blog.

Buat Program Menulis

Kalau ini, sudah di fase yang ‘memaksa’ kita keluar dari zona writer’s block yang berlarut-larut, yaitu dengan membuat program menulis, yang mengharuskan kamu menulis dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh dirimu sendiri.

Dalam kasusnya Mas Ari sendiri, ia pernah menargetkan minimal posting 8 tulisan di blog pribadinya di sela-sela kesibukannya sebagai pegawai kantoran.


Menulis Job

Tanya Diri Sendiri

Saat mengalami writer’s block dalam menulis job, hal pertama yang dapat kamu lakukan adalah bertanya pada dirimu sendiri: “kenapa saya mendaftar job ini?”

Apakah hanya sekedar iseng karena blogmu memenuhi syarat yang ditentukan oleh brand? 

Jika sudah terlanjur apply dan disetujui oleh brand, mau tidak mau kamu harus menyelesaikan tulisanmu.

Namun, mungkin lain kali kamu harus selektif dalam melamar job menulis ya.

Baca Ulang Brief

Langkah selanjutnya adalah coba baca lagi brief tentang job menulis yang sudah kamu terima. Dengan mengikuti brief, kamu bisa menjadi lebih paham dan dapat mulai menulis.

Tanya Teman Se-Project

Tapi, jika belum paham juga, Mas Ari kasih saran agar kita bertanya dengan teman blogger yang mendapatkan job menulis atau project yang sama dengan kita.

Karena biasanya, blogger yang diterima dalam suatu project tertentu akan diinvite dalam satu grup WA.

Kamu bisa memanfaatkannya untuk bertanya langsung kepada satu di antara mereka mengenai poin brief yang belum kamu pahami.

Lakukan Riset

“Pekerjaan-pekerjaan Anda, apa pun topiknya. Saya yakin ada di Youtube (dan Google),” ujar Mas Ari menceritakan pengalamannya menemukan jawaban atas permasalahan sepele tentang mesin cuci yang pernah ia alami.

Berarti kalau perkara mesin cuci saja ada jawabannya di Youtube dan Google, apa lagi yang berkaitan dengan job menulis.

“Tinggal pinter-pinter kita aja menggunakan kata kuncinya,” lanjut Mas Ari lagi.

Submit Mendekati Deadline

Tips terakhir dari Mas Ari adalah submit tulisan mepet-mepet waktu deadline dan intip tulisan teman lain dulu.

“Intip teman lho ya, ATM: Amati, Tiru, Modifikasi. Jangan ATM: Amati, Tiru, Mentah-mentah,” Mas Ari menwanti-wanti.

Tapi perlu diingat juga nih kalau apa pun bisa terjadi jika melakukan submit mendekati deadline. Misalnya jaringan internet yang buruk.

Writer’s Block: Mitos atau Fakta?

Jadi, writer’s block itu mitos atau fakta nih?

Mas Ari menjelaskan kalau writer’s block itu memang ada. Ia mengibaratkan writer’s block sebgai api yang kecil. Nah sayangnya, api kecil ini sering kali ‘disiram bensin’ atau diperbesar dengan rasa malas.

Kalau sudah begitu, pada akhirnya si penulis atau blogger jadi gak nulis-nulis juga karena alasan writer’s block tadi.

Kesimpulan

Setiap aktivitas yang membutuhkan kreativitas seperti menulis sering mendapatkan hambatan berupa kebuntuan. Bagi penulis atau blogger, hal ini disebut writer’s block.

Oleh karena itu penting bagi penulis untuk memahami penyebab dan tips cara mengatasi  writer’s block yang dialami. Agar kita bisa kembali produktif menghasilkan karya tulisan yang bermanfaat bagi pembaca.

Kamu sendiri, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi writer’s blockmu? Diskusi di kolom komentar yuk! 🙂

About The Author

Fitri Apriyani

You may also like